Kabid Humas Polda Sulsel Gelar Press Release Terkait Penculikan Anak, Kapolres Pangkep Angkat Bicara

Kabid Humas Polda Sulsel Gelar Press Release Terkait Penculikan Anak, Kapolres Pangkep Angkat Bicara



Wargata.com, Sulsel – Dalam beberapa hari terakhir muncul kabar penculikan anak di media sosial yang meresahkan warga Pangkep dan Sulsel pada umumnya. Namun pihak kepolisian memastikan itu hoaks.
Dalam postingan disebutkan Mawar (nama samaran) (12) adalah siswi MTs DDI Asyirhatal Mustakim asal Kampung Malelleng, Kelurahan Sibatua, Kabupaten Pangkep, yang mengaku diculik tiga orang menggunakan mobil minubus dan membawanya pergi lalu Korban mengaku berhasil melarikan diri sejauh tiga kilometer setelah berhasil kabur dari atas mobil penculik.
Terkait kasus tersebut Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo dalam Konferensi Pers yang di gelar di Mapolda Sulsel, Senin (09/03) menyampaikan keprihatinannya tentang maraknya kasus merekayasa penculikan
“Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus seperti ini, hanya karena anak merasa bersalah hingga berbuat dan merekayasa penculikan,” kata Kabid Humas
“Jadi saya himbau agar para orang tua  agar melihat dan amati anaknya bila ada permasalahan timbul, karena kalau sudah terjadi seperti ini bisa berimplikasi pidana dan merusak masa depan anak,”ungkap Kabid Humas
Dalam Press Release yang digelar Mapolda Sulsel siang ini, Kapolres Pangkep yang mendampingi Kabid Humas juga menegaskan bahwa informasi tersebut hoaks dan tidak benar, kejadian postingan adalalah rekayasa.
AKBP Ibrahim Aji membantah keras dugaan penculikan ini. Polres Pangkep  sudah memeriksa korban dan melakukan olah TKP dan penyelidikan, namun ternyata semua itu adalah hoaks
“jadi saya minta masyarakat jangan sebar lagi di medsos,”tegas Kapolres Pangkep
Lebih lanjut Kapolres Pangkep menjelaskan kejadian sebenarnya adalah, bahwa Pelaku Mawar mengaku diculik lantaran kesal dan sakit hati karena dirinya disuruh pergi dari rumah oleh kakaknya, sebagai buntut dari keinginannya membeli sepatu baru yang tidak dikabulkan oleh ibunya.
“Jadi Mawar nama samaran ini lantaran sakit hati pergi menenangkan diri dibawah kolong rumah tantenya, dan terinspirasi cerita di Sinetron, lalu mengikat dirinya sendiri, minum obat penenang, dan saat ditemukan kerabatnya, dirinya mengaku diculik, padahal tidak seperti itu,”terang  Kapolres

(Tim Warga)

Sumber: https://www.wargata.com/2020/03/kabid-humas-polda-sulsel-gelar-press.html