Makassar, KAREBA.CO ,-Partai Nasdem serius menatap pertarungan Pilwalkot Makassar 2020. Bahkan, mengajak para parpol bergabung dalam “koalisi masa depan”.
Selain mengusung kader sendiri yakni Moh Ramdhan Pomanto, Nasdem juga gencar melakukan lobi politik guna mengajak parpol lain untuk berkolaborasi mendukung Danny pada pentas demokrasi lima tahunan tersebut.
“Salah satu dari sekian banyak pertimbangan Nasdem mendorong kakak Danny, karena kakak Danny ini memang punya kans yang sangat besar untuk menang. Karenanya, Nasdem sedang bekerja untuk mencukupkan parpol, Tunggumaka,” ujar Sekretaris DPW Partai NasDem Sulsel, Syahruddin Alrif, Minggu, (23/2/2020)
Menurut wakil ketua DPRD Sulsel ini, partai berslogan “Restorasi Indonesia” tersebut, tengah membuka penjajakan ke beberapa parpol, termasuk, Golkar, PDIP, Gerindra, Demokrat, PPP, PKS, PKB dan lain-lain.
“Benar kita mengajak semua partai lain bersatu-padu, sesuai instruksi dari kakak Rusdi Masse, dan Kakak Surya Paloh. Kami tidak main-main. Bilamana ada kader tidak patuh pada perintah partai, silahkan keluar dari Nasdem,” tandasnya.
Syahruddin Alrif menjelaskan, pilkada 2018, adalah cerminan kekuatan rakyat yang tidak terbendung. Dengan kemandirian politik dan kecerdasan demokrasi rakyat Makassar, maka pilkada 2020 partai dan rakyat harus memenangkan kotaknya.
“Pilkada 2020 rakyat harus berdaulat, demokrasi harus memperlihatkan kedewasaannya. Karena itu, hari ini adami Nasdem, mempersatukan partai dan rakyat. Insya allah,” terangnya.
Sementara, Danny Pomanto mengapresiasi, langkah cerdas partainya dalam mengambil keputusan. Nasdem kata Danny adalah partai yang punya visi yang sejalan dengan program pemerintahannya.
“Visi restorasi ini adalah roh dalam program dan kebijakan saya. Alhamdulillah, sinergitas antar stakeholder menciptakan perubahan yang berarti. Karena itu, mari kita songsong masa depan, jangan biarkan Makassar mundur lagi, Tungguma,” pungkas bekas wali kota, pemilik 182 penghargaan tersebut.
Usai musyawarah rakyat yang digelar kemarin, konstelasi Pilkada Makassar kian mencair. Partai terus bergerak menentukan arah koalisi, begitujuga dengan jalur perseorangan. sejumlah kandidat terus bergerak melengkapi persyaratan dari penyelenggara pemilu. (*)