BULUKUMBA.-Dokter RSUD HA.Sulthan Dg Radja Bulukumba, aktif terlibat dalam pemberian penyuluhan dan menyebut masyarakat memiliki peran penting dalam penanggulangan penyakit Kusta.
Hal tersebut disampaikan dr. Timurleng, Sp.KK, salah seorang dokter spesialis kulit dan kelamin RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba, Sulawesi Selatan, dihadapan pengunjung RSUD pada Senin (10/2) pagi saat memberikan penyuluhan terkait gejala dan penanggulangan Penyakit Kusta.
Selain memberikan pengobatan, katanya, peran masyarakat juga sangat penting dalam melaporkan maupun memberikan informasi terkait keberadaan penderita kusta dilingkungan sekitarnya.
Menurutnya, kadang masih ada masyarakat yang enggang melaporkan hal tersebut kepada petugas kesehatan. Karena menurutnya penyakit yang diderita tersebut merupakan aib yang harus disembunyikan
” Secara tidak langsung tindakan yang dilakukannya sangatlah tidak benar, sebab kusta bukan hanya sekedar diobati namun juga harus memutus rantai penularannya, sehingga pelibatan dan peran serta masyarakat dalam melaporkan kondisi tersebut sangatlah membantu petugas kesehatan,” papar dr. Timurleng.
Dipaparkan, penyakit Kusta adalah penyakit menular atau infeksi menahun yang disebabkan oleh kuman mycobacterium leprae sejenis bakteri yang tumbuh dengan lambat. Dimana penderita biasanya tidak menyadari jika dirinya tengah diserang kusta yang berakibat pasien tersebut terlambat ditangani (sudah parah)
” Karena kusta merupakan bakteri, sehingga penyakit ini dapat menular ke orang lain, namun sebenarnya penyakit kusta bukanlah penyakit yang mudah untuk menular,” sebutnya.
Dokter muda ini menyampaikan, bahwa yang perlu diperhatikan adalah kusta bisa menular saat adanya kontak melalui kulit yang terluka dan mengeluarkan bakteri di permukaan kulit dan menempel ke orang lain. Selain itu, juga dapat terjadi melalui percikan cairan penapasan
“Namun kusta memerlukan waktu inkubasi yang cukup lama, dan rata – rata timbulnya gejala setelah tertular membutuhkan 3 s/d 5 tahun. Tentunya ini tergantung dari sistem imum atau daya tahan tubuh seseorang. Bila sistem imumnya kuat, bisa saja orang tersebut tidak tertular”, jelasnya
Lantas, seperti apa gejala kusta dan bagaimana penanganannya
Menurut, dr. Timurleng, Sp.KK, gejala penyakit kusta dapat diketahui dengan beberapa cara, antara lain yakni
Ditandai oleh kemunculan bercak putih atau merah di kulit, namun tidak gatal ataupun nyeri, tetapi terasa baal atau mati rasa.
Selain itu, lanjut dr. Timur sapaannya, juga terdapat bintil-bintil kemerahan yang tersebar diseluruh tubuh, yang diiringi oleh rambut dan alis yang mulai rontok, kulit kering dan penderita tidak pernah berkeringat
“Pada kondisi seperti ini, dianjurkan untuk memeriksakan kondisinya kedokter agar penanganannya juga cepat”,
Terkait dengan penanganan penyakit kusta, dr. Timur menyampaikan bahwa pengidap kusta perlu mendapatkan penanganan medis. Penanganan medis yang dimaksud adalah pengobatan kusta secara konsisten dengan meberikan terapi obat selama 6 bulan hingga 2 tahun untuk menghilangkan bakteri penyebab penyakit tersebut
“Namun lebih dari itu, pengobatan kusta bertujuan untuk memutuskan mata rantai penularan”, tutupnya.- Humas RSUD Bulukumba – Suaedy