Cocoki, Pengamat Politik Minta Sosialisasi Terhadap Pemilih Pemula

Cocoki, Pengamat Politik Minta Sosialisasi Terhadap Pemilih Pemula



 

BugisPos — Mengingat 12 kabupaten kota akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah serentak di Sulawesi Selatan, Forum Masyarakat Anti Korupsi (Formaksi) melaksanakan Dialog Pilkada Serentak 23 Sebtember 2020.

Dalam dialog ini dihadiri Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), jurnalis, akademisi, mahasiswa dengan tema “Ngopi” Ngobrol Pilkada Serentak, berlangsung di Hotel Grand Asia Jln. Boulivard Makassar (12/02/2020).

Kordinator (Formaksi) Asdar Akbar,”diskusi ini dibawakan empat narasumber diantaranya, Kepala Kesbangpol Provinsi Sulawesi Selatan, Devo Khaddafi, SE, Dekan Fakultas Psikologi, Prof.Dr. Muhammad jufri, S.Psi.,M.Si, Dekan Pakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bosowa, Dr. H. A. Arifuddin Mane, Pengamat Politik Kebangsaan, Arqam Azikin, moderator Fitriani dari RRI semua teman ngopi saya,” ucap Asdar.

Devo Khaddafi,” Pemilihan yang akan berlangsung 2020 di beberapa Kabupaten diantaranya Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru, Kabupaten Toraja, Kabupaten Toraja Utara, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Selayar, Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten Gowa”.

Plt Kasbangpol Provinsi Sulawesi selatan menambahkan,”Kami meminta semua elemen bisa membantu sosilisasikan terkait Pilkada damai di Sulsel, terutama pemilih pemula, karna pemilihan yang lalu meningkat dengan capaian 81,509 biasaya kita mainya di 79 sampai di atas 78 atau 79 kalau ini 81,509 berarti Partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak suara meningkat”.ujarnya

Ditempat yang sama A. Arifuddin Mane peningkatan ekonomi di saat pilkada sangat dirasakan masyarakat terutama pengusaha sablon dan percetakan.

Lain halnya dengan Dekan Fakultas Pisikologi Muhammad Jufri menilai mayarakat sudah cerdas memilih karna apa yang diliat itulah dipilih bukan karna omongan.

Sedangkan Pengamat Politik Kebangsaan Arkam Azikin menambahkan bawah ,”kemungkinan pemilih anak muda sekarang atau pemilih baru bisa saja membuat kekacauan dikarenakan Politik uang bisa saja tahun ini akan ditentukan nilai nominal, tahun 2025 pasti ada kenaikan dan seterusnya, maka dari situ saya meminta kepada Kesbangpol untuk melakukan sosialisasi terhadap pemilih pemulah khususnya di Sekolahan”.ungkapnya.(ullah)

Editor : Zhoel

Sumber: https://bugispos.com/2020/02/13/76811/