Bantah Ada ‘Office Boy’ Ganti Infus Pasien, Begini Penjelasan RUSD Bantaeng

Bantah Ada ‘Office Boy’ Ganti Infus Pasien, Begini Penjelasan RUSD Bantaeng



BERITA.NEWS, Bantaeng – Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anwar Makkatutu Bantaeng menjadi bahan perbincangan setelah adanya keluhan dari seorang pasiennya.

Hal tersebut membuat Direktur dan beberapa menajemen RSUD akhirnya angkat bicara untuk menjelaskan terkait keluhan tersebut.

Menurut Direktur RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, Dr. Sultan, tidak benar ada cleaning service atau office boy (OB) yang menggantikan cairan infus pasien.

“Itu tidak benar karena yang terjadi sebenarnya adalah OB tersebut hanya memperlancarkan cairan infus pasien yang pada saat itu tidak lancar, bukan mengganti cairan infus,” tuturnya, Selasa (25/2/2020).

Dia melanjutkan, OB atas nama Junaidi tersebut karena merasa bisa melakukan dan memperbaiki cairan infus yang tidak lancar, dia spontan saja melangkah dan memperbaikinya.

“Itu adalah tindakan spontanitas yang dilakukannya, dan tidak ada sama sekali yang mengarahkan atau menyuruh dia melakukan itu,” ucapnya.

Dia mengakui, tindakan tersebut tetap tidak dibenarkan karena itu sudah jelas melanggar SOP RSUD.

“Kami tidak bisa mengatakan kalau kami tidak salah, dalam kejadian tersebut tetap ada kesalahan kami, dan itu akan menjadi bahan evaluasi agar kedepannya pelayanan yang kami lakukan bisa optimal,” jelasnya.

Sementara Kepala Bidang Pelayanan Medik (Yanmek), Dr. Hikmawaty, mengatakan bahwa kejadian tersebut akan menjadi cambuk bagi pihak rumah sakit dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.

Dirinya juga mengaku akan tetap melakukan perbaikan dalam menajemen RUSD. Dia juga menjelaskan bahwa tindakan OB memperlancar cairan infus adalah tindakan spontanitas.

“Bagaimana bisa mau diganti cairannya sedangkan cairan infus pasien tersebut masih banyak, itu adalah tindakan spontanitas,” tuturnya.

Dr. Hikma mengatakan kalau dalam prosedur pergantian cairan infus itu ada mekanismenya, seperti tidak boleh dilakukan pergantian cairan infus selain mereka yang berwenang akan hal tersebut.

Termasuk juga habisnya cairan infus itu memakan waktu 7-8 jam lamanya. Jadi menurut Hikma, kalau perawat itu tahu kapan waktunya infus pasien itu akan habis.

Dia mengaku kalau kejadian tersebut sudah dilaporkan ke Komite Mutu, yang didalamnya ada bagian menajemen resiko dan tim keselamatan pasien.

“Kami sudah memanggil OB yang bersangkutam untuk memberikan penjelasan atas kejadian tersebut,” jelasnya.

Sementara itu cleaning service atau OB, Junaidi, mengaku kalau apa yang dia lakukan itu atas dasar inisiatifnya sendiri dan karena unsur kemanusiaan.

Dia membantah kalau waktu itu mengganti cairan infus pasien.

“Saya bukan mengganti infus pasien tersebut tapi memperlancar cairan infusnya yang sedang tersumbat saat itu,” paparnya.

Menurut Junaidi, kalau semua itu dia lakukan atas dasar inisiatifnya sendiri tanpa diperintah oleh siapapun.

“Saat itu saya sedang membersihkan dan mendengar pasien mengatakan kalau cairan infusnya tidak menetes, saya spontan saja langsung membantu agar cairan infus itu kembali normal,” paparnya.

Diketahui bahwa seorang pasien di RSUD Bantaeng dikabarkan cairan infusnya telah diganti oleh seorang OB pada Jum’at malam pekan lalu.

Kejadian ini sempat ada yang memposting di beberapa group WhatsApp dan viral serta menjadi bahan perbincangan.

. Saharuddin

.fb_iframe_widget_fluid_desktop iframe {
width: 100% !important;
}

The post Bantah Ada ‘Office Boy’ Ganti Infus Pasien, Begini Penjelasan RUSD Bantaeng appeared first on Berita.News.

Sumber: https://berita.news/2020/02/26/bantah-ada-office-boy-ganti-infus-pasien-begini-penjelasan-rusd-bantaeng/