Surabaya, kareba.co,-
Petang ini, azan magrib terdengar di dekat Gereja Katolik Hati Kudus Yesus di Jalan Polisi Istimewa Surabaya. Beberapa romo yang sedang menunggu misa pun langsung keluar menghampiri petugas kepolisian yang membantu mengamankan gereja.
Para romo ini menawarkan kepada aparat sebuah ruangan untuk menjalankan salat. Ternyata, romo telah menyiapkan ruangan untuk salat, lengkap dengan tempat wudu, sajadah, peci, mukena, hingga sandal untuk berwudu. Ruangan ini pun berada di kompleks gereja.
Lalu, para polisi yang berjaga bergegas menjalankan salat. Salat magrib ini dilakukan dengan berjamaah. Sekitar 20-an polisi pun nampak khusyuk beribadah pada sang Khalik.
Sementara Al Fatihah hingga surat pendek berkumandang, tepat pukul 18.00 WIB, lonceng penanda dimulainya Misa Natal pun berbunyi. Ribuan jemaah misa mulai bersiap untuk melakukan ibadah.
Sebelumnya, Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, hingga Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Buchori meninjau persiapan misa di Gereja ini.
Khofifah berterima kasih atas respons hingga fasilitas yang diberikan para pengurus gereja. Dia menyebut kebersamaan ini harus terus berlanjut. Namun, Khofifah dan rombongan belum sempat salat di gereja karena harus melanjutkan perjalanan meninjau gereja lain.
“Bersama-sama kita bersapa, artinya persaudaraan yang kita bangun ini menjadi bagian penting untuk bisa menjadi pondasi bagaimana kebangsaan bisa kita rajut. Nah, pada posisi ketika kami hadir, luar biasa, kami diberikan tempat untuk menjalankan salat magrib di sini,” kata Khofifah di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus di Jalan Polisi Istimewa Surabaya, Selasa (24/12/2019).Dilansir detik.com.
“Saya melihat bahwa interaksi yang kami lakukan bisa terespons dengan sangat baik. Kami mendapat respons luar biasa. Itu artinya ini basis bagi kita semua membangun persaudaraan kebangsaan yang lebih subtansif,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Khofifah menyebut dari kebersamaan dan komunikasi yang terjalin kepercayaan. Khofifah ingin dari komunikasi ini muncul persaudaraan dari seluruh warganya.
“Oleh karena itu komunikasi, interaksi insyaallah muncul understanding, kedua muncul trust, muncul respect. Menjadi bagian penting menjalin persaudaraan substansif,” lanjut Khofifah.
Di kesempatan yang sama, Kepala Katedral di Surabaya, Romo Yuvensius Fusi Nusantoro mengatakan pihaknya memang sengaja menyiapkan fasilitas salat. Hal ini seiring dengan tema Natal tahun ini di mana Umat Nasrani menjadi sahabat bagi seluruh masyarakat.
“Kami mempersiapkan malam natal dan natal di katedral Surabaya, malam ini kami mengusung tema nasional menjadi sahabat bagi semua. Ini penting. Bukan hanya bagi teman tapi jadi sahabat bagi semua. Ini untuk perjuangan. Semoga jadi berkat bagi Jatim dan Indonesia. Sehingga natal jadi berkat bagi semesta, damai di surga, terjadi juga di bumi,” pungkasnya. (*)