KAREBA – Menjadi seorang legislatif terbuka dan jujur pada masyarakat, hal itu guna mensejahterakan rakyat. Prinsip itulah, yang di pegang teguh oleh Ketua Komisis C DPRD Kota Makassar Abdi Asmara.
Menurutnya, anggota dewan haruslah tranparan barulah rakyat bisa mempercayai. Ketua fraksi Demokrat ini, mengaku tidak pernah menutupi apapun baik pada masyarakat maupun media.
“Iyalah menumbuhkan kepercayaan pada khalayak banyak itu sulit, karena banyak orang yang beranggapan DPR adalah lembaga yang korup dan tidak mampu memperjuangkan aspirasi,” bebernya.
Keterbukaannya serta keramahannya membawanya duduk sebagai anggota dewan DPRD Kota Makassar selama dua priode. Sosoknya yang bisa mengkawal aspirasi dan menerima kritikkan menjadi nilai tambah di mata masyarakat.
Terbukti Abdi Asmara selalu memenangkan Daerah Pilihan (Dapil) lll, kecamatan Biringkanaya dan Tamalanrea. Pada pemilihan legislatif (Pileg) tahun 2014 dia memperoleh suara 3.549, kembali di tahun 2019 mendapat 6.459.
“Berarti masyarakat sudah mulai cerdas dalam menggunakan hak suara, pelayanan di pemerintahan itu saya bisa kawal dan terbukti kecamatan Biringkanaya dan Tamalanrea, kecamatan yang memiliki anggaran terbesar karena saya bisa meyakinkan masyarakat dan pemerintah kota terkait dapil saya,” ceritanya.
Ayah tiga anak ini menyebutkan, menjadi anggota legislatif perlu keterbukaan, sehingga masyarakat bisa melihat bahwa sesungguhnya kerja-kerja anggota DPR seperti apa.
“Saya menjadi ketua komisi, masyarakat yang datang tidak pernah saya tolak saya buka seluas-luas ruangan. Saya tidak pernah sembunyi kalau ada yang cariĀ gampangnya. Saya terbuka bahkan biasa ada orang datang bawa makanan untuk dimakan bersama,” ujarnya.
Awal Terjun ke Dunia Politik.
Awalnya Abdi Asmara, tidak menyangka bahwa perjalanan hidupnya akan membawanya terjun ke dunia politik, sebelumnya ia adalah seorang karyawan BUMN. Namun tahun 2005, dirinya bertemu dengan Andi Rasyid Ali atau lebih dikenal ARA.
“Jadi saya bergabung ke di Demokrat itu, Partai Demokrat sejak tahun 2005 jadi Demokrat ada di Sulawesi Selatan itu saya sudah bergabung seperti itu sebagai pengurus di Makassar sekertaris di BAPILU perencanaan Bapilu yang mengajak saya masuk itu partai politik itu adalah pak ARA (Andi Rasyid Ali),” ucapnya.
Lebih lanjut, keluarga ARA membuat dirinya tertarik masuk ke politik. Kendati, begitu, sudah sejak kecil Abdi suka menyukai organisasi mulai dari SMP, SMA hingga kuliah.
Pengusaha ini juga mengatakan, pengalaman berorganisasi memberinya banyak ilmu, saat memutuskan masuk menjadi politikus.
“Saya ingin terjun berpolitik hanya untuk mensejahterakan masyarakat, mengawal aspirasi mereka. dalam menjalankan pemerintahan itu legislatif dan eksekutif harus sejalan untuk mengawal. Oleh karena itu sebagai wakil rakyat, anggota DPR memang sudah harus siap menerima aspirasi wakil rakyat apakah itu kita di demo apakah itu kita dicemooh itu sudah biasa yang jelas bagaimana kita sebagai anggota DPR bahwa kami mampu untuk melakukan suatu penetrasi pada pemerintah kota,” tutupnya. (Nur/Jeg)