Makassar, – Komisi D DPRD Kota Makassar menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Pendidikan Kota Makassar untuk membahas permasalahan 1.377 siswa yang tidak terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) di 16 sekolah menengah pertama (SMP).
Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi D, Ari Ashari Ilham, bersama anggota lainnya, yakni Muchlis Misbah, Eshin Usami Nur Rahman, A Odhika Cakra Satriawan, Fahrizal Arrahman Husain, dan Yulius Patandianan.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Nielma Palamba, dalam kesempatan itu mengungkapkan upaya pihaknya untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Ia menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan Makassar telah melakukan komunikasi intensif dengan Pusat Data dan Informasi (Pusdatim) Kementerian Pendidikan di Jakarta.
“Kami terus bernegosiasi dengan Pusdatim untuk memberi pemahaman mengenai 1.377 siswa yang belum terdaftar di DAPODIK 2024. Alhamdulillah, Pusdatim memberikan solusi dengan langkah-langkah teknis, seperti pengumpulan data by name, by address, by NIK, dan asal sekolah siswa secara bertahap di masing-masing sekolah,” ungkap Nielma.
Nielma menambahkan, pihaknya diberi waktu hingga akhir Januari 2025 untuk menyelesaikan masalah ini dengan menyertakan dokumen teknis dari 16 sekolah terkait.
“Intinya, pusat telah memberi solusi dan kami diberi waktu hingga akhir Januari untuk menyelesaikan proses ini, mengingat pentingnya data yang akurat bagi keberlangsungan pendidikan anak-anak kita,” tambah Nielma.
Menurut Nielma, penyebab 1.377 siswa tidak terdaftar di DAPODIK adalah karena melebihi kapasitas pada saat penerimaan siswa baru tahun 2024, dengan beberapa data yang diinput secara offline.
Namun, ia menegaskan bahwa fokus mereka saat ini adalah pada penyelesaian masalah, dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Meskipun ada faktor penyebab di masa lalu, kami akan fokus pada solusi. Kami targetkan masalah ini bisa selesai sebelum Februari 2025,” ujar Nielma.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Makassar, Ari Ashari Ilham, memberikan apresiasi terhadap Dinas Pendidikan yang telah bekerja keras dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Ia optimis bahwa dalam waktu dekat, data DAPODIK 1.377 siswa akan terlengkapi.
“Saya mengapresiasi kinerja Dinas Pendidikan yang sudah bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini. Dalam 3 hari ke depan, kami yakin data anak-anak kita akan muncul di DAPODIK dan masalah ini akan selesai 100%,” kata Ari Ashari.
Ari Ashari juga menyoroti pentingnya solusi jangka panjang terkait jumlah siswa yang terus meningkat setiap tahunnya, sementara jumlah SMP negeri di Makassar masih terbatas. Ia berharap Pemerintah Kota Makassar dapat menambah jumlah SMP negeri dan menyetarakan kualitas sekolah-sekolah di seluruh kota.
“Pemerintah Kota harus berupaya menambah jumlah SMP negeri di Makassar dan memastikan kualitas pendidikan merata. Orang tua tidak boleh dipaksa memilih sekolah hanya karena jarak atau kualitas yang kurang memadai,” tandas Ari Ashari.(*)