MAKASSAR – Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Makassar, menjadi tuan rumah acara penting yang digelar oleh 2nd International Community Service (ICS) International Association of Economic and Business (IAEB) South Sulawesi Indonesia, pada Jumat (13/12/2024). Acara ini berlangsung di Mesjid Terapung Nur-Rahmah, yang terletak di belakang kompleks makam Raja-raja Tallo, dengan pemandangan indah aliran sungai Tallo yang menambah kekhidmatan suasana.
Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Empowering Coastal Communities through Islamic Financial System, Literacy, and Sustainable Economic Practices.” Acara ini bertujuan untuk memberdayakan komunitas pesisir dengan sistem keuangan Islam, literasi keuangan, dan praktik ekonomi yang berkelanjutan, sejalan dengan visi IAEB untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Tampil sebagai keynote speaker dalam acara ini adalah Asso. Prof. Dr. Natasha Mazna Ramli dari Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), yang datang langsung dari Malaysia. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Natasha menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk mempererat hubungan antara masyarakat setempat, tokoh adat, dan dosen dari perguruan tinggi. “Acara ini merupakan kesempatan bagi semua pihak untuk berbagi ilmu dan pengalaman, serta memperkenalkan konsep ekonomi berkelanjutan melalui sistem keuangan Islam,” ujarnya.
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari berbagai sektor. Di antaranya, Agusdiwana Suarni, SE, M.Sc.Acc., Ketua IAEB Sulawesi Selatan, yang juga merupakan Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh), serta Sadikul Fajrin Dg Pabe’ Karaeng Tumapakrisika Lambunna, Pelestari Budaya Tallo dari Lembaga Adat Budaya Timungang Lompoa Singara’ Tappakna, yang turut memberikan dukungan terhadap kegiatan ini.
Selain itu, hadir pula Fikki Dermawan, jubir Pelestari Budaya Tallo, Sutoyo Gaffar, SH, Tokoh Masyarakat Tallo, H. Hijaz Tampeng, Ketua Pengurus Mesjid Terapung Nur-Rahmah, serta Adiarsa MJ, SE, SH, MH, yang merupakan tokoh masyarakat sekaligus penggiat LSM.
Dalam kesempatan ini, para peserta diajak untuk menggali lebih dalam tentang potensi ekonomi berbasis nilai-nilai Islam yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Para pembicara menggarisbawahi pentingnya literasi ekonomi dan penerapan sistem keuangan yang berkelanjutan, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi global saat ini.
Tak hanya itu, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi yang positif antara masyarakat Tallo, dosen, dan tokoh adat. Prof. Dr. Natasha menambahkan, “Saya sangat senang melihat adanya kolaborasi yang kuat antara masyarakat, tokoh adat, dan perguruan tinggi. Ini adalah langkah positif untuk menciptakan kemajuan bersama dan saling mendukung dalam berbagi pengetahuan.”
Melalui acara ini, diharapkan dapat terbentuk kesadaran kolektif mengenai pentingnya pengelolaan ekonomi yang berbasis pada prinsip-prinsip keberlanjutan, serta mendorong masyarakat untuk lebih memahami sistem keuangan Islam sebagai solusi bagi perkembangan ekonomi yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Acara ini berakhir dengan diskusi interaktif antara para peserta dan narasumber, yang memungkinkan para peserta untuk menyampaikan ide-ide dan bertukar pengalaman terkait dengan penerapan sistem ekonomi berkelanjutan di daerah pesisir. Keberhasilan acara ini juga menunjukkan bahwa kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan tokoh adat dapat menciptakan dampak yang signifikan bagi kemajuan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.(*)