MAKASSAR – Pemadaman listrik bergilir di Kota Makassar masih dikeluhkan masyarakat. Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto berupaya hadir menjembatani masyarakat dan PT PLN (Persero).
Ia hadir memenuhi undangan kunjungan lokasi ke Control Center PLN Sistem Makassar, Senin (13/11/2023).
Kepada GM PLN UID Sulselrabar Moch. Andy Adchaminoerdin bersama jajarannya, Danny Pomanto sapaan akrab Wali Kota Makassar menyampaikan keluhan masyarakat soal pemadaman listrik bergilir.
Kata Danny Pomanto, ada banyak keluhan yang diterima Pemkot Makassar. Mulai dari pelaku usaha yang merugi akibat alat elektronik rusak hingga kebijakan PLN memutus listrik masyarakat jika pembayaran terlambat tanpa toleransi.
“Sehingga perasaan yang sama juga masyarakat Kota Maksssar tidak mau tahu alasan kenapa listrik tidak ada. Nah inilah hal-hal psikologi yang sudah menjadi gap antara PLN dengan masyarakat. Pemerintah kota berpotensi menjembatani di situ terutama bagaimana PLN bisa lebih dekat dengan masyarakat agar mereka paham,” kata Danny Pomanto.
Di sisi lain mewakili pemerintah kota, Danny Pomanto mengaku kaget dengan kondisi PLN saat ini. Pasalnya PLN Sulselrabar pernah dinobatkan surplus 400 MW sehingga capaian itu seringkali ia sampaikan di forum internasional.
“Alangkah kagetnya saya ternyata dalam kondisi tertentu kita minus listrik bahkan pas-pasan. Nah posisi seperti inikan kami cukup hopeless karena kami tidak punya otoritas sama sekali soal itu,” ujarnya.
Menurut Danny Pomanto perlu ada manajemen proteksi terhadap kota-kota seperti Makassar. Apalagi Kota Makassar mempunyai kontribusi 40 persen terhadap ekonomi Sulsel.
Makassar adalah kota dengan kemandirian ekonomi yang cukup kuat. Terbukti ekonomi Makassar mampu reborn dari -1,27 persen 2022 lalu, kemudian naik menjadi 5,40 persen di tahun 2022.
“Cerita pertumbuhan ekonomi tentunya cerita tentang daya listrik dan lain-lain. Kami pemerintah kota sudah melakukan efisiensi soal kelistrikan,” bebernya. (*)