MAKASSAR – Pengukuhan menjadi pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) adalah momen sakral sekali seumur hidup bagi calon paskibraka (capaska). Dikukuhkan di hadapan orang tua menjadi kebanggaan tersendiri.
Sebaliknya, ketidakhadiran orang tua dalam momen sakral ini memberikan kesedihan bagi yang akan dikukuhkan. Meski mentalnya telah terlatih, tetapi sebagai manusia rasa sedih itu tetap ada.
Hal inilah yang dialami beberapa capaska tingkat Kota Makassar saat akan menjalani pengukuhan di Baruga Anging Mammiri, Senin (15/8/2022).
Tidak ingin melihat mereka bersedih, naluri ibu membuat Wakil Wali Kota (Wawali) Makassar, Fatmawati Rusdi, segera turun tangan. Dia menggantikan posisi orang tua mereka yang berhalangan hadir saat prosesi pengukuhan.
Dengan sigap Fatma memasangkan lencana di dada kiri dan kendit di pinggang mereka yang menandakan trasformasi dari capaska menjadi paskibraka yang siap menjalankan tugas.
Sudah menjadi tradisi dalam prosesi pengukuhan paskibraka, orang tuanyalah yang memasangkan lencana dan kendit.
Banyak yang menaruh harapan agar paskibraka dapat menjalankan tugas dengan sukses. Tidak terkecuali, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny).
“Sekali lagi Andalah yang dinobatkan sebagai orang-orang terbaik. Yang diberikan dengan segala hormat untuk mengibarkan bendera merah putih. Saya minta untuk fokus, konsentrasi penuh, dan berdoa agar terhindar dari kesalahan. Sehat selalu, jaga tidur, dan jaga semangat,” kata Danny.
Adapun paskibraka yang dikukuhkan terdiri atas 70 orang dan terbagi ke dalam 3 formasi, yakni pasukan 17, pasukan 8 atau pasukan inti, dan pasukan 45 yang merupakan simbolisasi Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) 17 Agustus 1945.(*)