Humas IDI Makassar : Indonesia Positif Virus Corona, Masyarakat Jangan Panik dan Termakan Hoaks

Humas IDI Makassar : Indonesia Positif Virus Corona, Masyarakat Jangan Panik dan Termakan Hoaks



MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Humas Ikatan Dokter Indonesia Kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin SH mengimbau masyarakat tidak panik atas pengumuman Presiden RI, Joko Widodo terkait adanya dua warga negara Indonesia yang positif terkangkit virus corona.

Dokter Yudi juga meminta masyarakat tetap mewaspadai dan mengantisipasi penyebaran virus corona.

“Imbuan kepada masyarakat, pertama jangan panik, kedua, tetap hati-hati, ketiga, jangan termakan hoaks di media sosial yang menyesatkan tunggu arahan pemerintah,” ujarnya, Senin (2/3/2020).

Kata Dokter Yudi, sekitar 20 persen pasien mempunyai kasus penyakit yang parah atau menjadi sakit kritis. Demam menjadi gejala paling umum di antara pasien yang terpapar corona. Sekitar 99 persen pasien mengalami suhu tinggi, sedangkah lebih dari setengahnya mengalami kelelahan disertai batuk kering.

Kurang lebih sepertiganya mengalami nyeri otot dan kesulitan bernapas. Gejala pertama mungkin tidak muncul tepat setelah seseorang terinfeksi pungkas dokter Yudi

Ketua Kempo Makassar ini menjelaskan, pasien mungkin terinfeksi tanpa menunjukkan gejala selama lima hari atau lebih. Namun, saat gejala muncul, dapat mirip dengan pneumonia.

Covid-19 dapat memburuk dari waktu ke waktu, inilah yang membedakannya dari pneunomia.

“Pneumonia biasanya tidak berkembang pesat,” ujarnya.

Gelaja Infeksi Corona dari hari ke hari

Hari 1 hingga 3
– Gejalanya mirip dengan masuk angin
– Sakit tenggorokan ringan, sedikit sakit
– Tidak demam. Tidak lelah. Masih makan dan minum secara normal

Hari ke-4
– Sakit tenggorokan sedikit, mabuk badan.
– Mulai suara serak.
– Suhu tubuh berkisar antara 36,5 ~ (tergantung orang)
– Mulai anoreksia.
– Sakit kepala ringan
– Diare ringan

Hari ke 5
– Sakit tenggorokan, suara serak
– Tubuh panas ringan. Suhu dari 36,5 ~ 36,7
– Tubuh lelah, merasakan nyeri pada persendian

Tahap ini sulit dikenali sebagai infeksi dingin atau koroner

Hari ke-6
– Mulai demam ringan, sekitar 37
– Batuk dengan lendir atau batuk kering
– Sakit tenggorokan saat makan, berbicara atau menelan
– Kelelahan, mual
– Sesekali sulit bernafas
– Kembali, jari sakit yang teduh
– Diare, bisa muntah

Hari ke 7
– Demam lebih tinggi dari 37,4 ~ 37,8
– Batuk lebih banyak, dahak lebih.
– Nyeri dan nyeri tubuh. Kepala berbobot seperti batu
– Frekuensi nafas pendek tetap sama.
– Lebih banyak diare
– Muntah

Hari ke-8
– Demam di dekat level 38 atau di atas 38
– Napas sulit, setiap kali bernapas dada terasa berat. Mengeruntukan
– Batuk terus menerus, banyak bicara, bisu
– Sakit kepala, nyeri sendi, sakit punggung …

Hari ke-9
– Gejala tidak berubah tetapi bertambah buruk.
– Demam berantakan
– Batuk tidak mereda tetapi lebih buruk dari sebelumnya.
– Meski sudah berusaha, Anda masih kesulitan bernapas.

Pada saat ini, tes darah dan rontgen paru-paru harus diambil untuk diperiksa

Kuman ada di mana-mana, dan bisa menyebar kapan saja. Cara penyebarannya-pun bisa bermacam-macam, salah satu caranya adalah melalui kontak tangan.

Setiap hari, tanpa kita sadari kita menyentuh berbagai tempat bersarangnya kuman. Misalnya pegangan tangga, pegangan bis kota, pegangan pintu, tombol lift, keyboard komputer, telepon umum, maupun tangan orang lain.

Apabila setelah itu kita menyentuh hidung atau mulut kita sendiri, pada saat itulah kuman bisa masuk ke tubuh kita.
Untuk mencegah penularan kuman, kita harus selalu menjaga kebersihan tubuh kita. Misalnya mandi dengan air bersih, memakai masker di tempat yang berpolusi, serta rajin mencuci tangan dengan sabun terutama setelah bepergian dan sebelum makan.

Di saat dimana kita sedang bepergian dan mengalami kesulitan mencari toilet/tempat mencuci tangan, kita dapat menggunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan kita dari kuman dan kotoran.

Jika hand sanitizer susah di dapat bisa digantikan dengan cuci tangan dengan sabun sesering mungkin karena efek membunuh bakterinya hampir sama jika menggunakan hand sanitizer. (*)

Sumber: http://berita-sulsel.com/2020/03/02/humas-idi-makassar-indonesia-positif-virus-corona-masyarakat-jangan-panik-dan-termakan-hoaks/