Makassar, kareba.co,- Cendekiawan Muslim sekaligus pemerhati sosial Dr. H. Munawir Kamaluddin, MA, MH angkat bicara diseputar dinamika politik dan kontestasi Pilkada di kabupaten Sinjai 2024.
Ketua ADPISI ( Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam Seluruh Indonesia ) dan juga Pengurus Pusat DMI ( Dewan Masjid Indonesia ) ini menilai diantara kandidat yang muncul sebagai calon Bupati Sinjai, Muzayyin Arif lah sosok yang paling ideal dan memiliki kesiapan paling matang untuk memimpin kabupaten Sinjai kedepan.
Bakal Calon Bupati Sinjai 2024, Muzayyin Arif
Alasan Munawir Kamaluddin menilai seperti itu karena Muzayyin Arif merupakan calon bupati Kabupaten Sinjai yang memiliki landasan yang paling kuat. yaitu panggilan moril untuk melakukan perubahan nyata di tengah keprihatinannya terhadap berbagai permasalahan yang melanda masyarakat Sinjai.
Salah satu fokus utamanya adalah mengatasi tantangan peningkatan penghasilan masyarakat yang saat ini masih sangat minim, meskipun Kabupaten Sinjai memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, terutama di sektor pertanian dan kelautan.
Keputusan Muzayyin Arif untuk maju dalam kontestasi politik ini tidak semata-mata didorong oleh ambisi pribadi, tetapi lebih kepada tanggung jawab sosial yang ia rasakan sebagai bagian dari masyarakat yang peduli.
Dengan adanya potensi besar di sektor pertanian dan kelautan, ia melihat adanya ketimpangan antara kekayaan alam yang tersedia dan kesejahteraan masyarakat yang masih jauh dari harapan. Hal ini diperparah oleh tingginya angka pengangguran dan kurangnya lapangan kerja yang tersedia secara merata. Padahal, Sinjai memiliki sumber daya manusia yang terbilang maju dan berpendidikan, yang seharusnya mampu menggerakkan roda perekonomian dengan lebih baik.
Menurut Munawir, kritik yang disampaikan oleh Muzayyin Arif terhadap kondisi Sinjai saat ini adalah kurangnya perhatian terhadap pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung ekonomi lokal, namun upaya untuk memaksimalkannya belum optimal. Banyak pelaku UMKM yang tidak mendapatkan dukungan yang memadai, baik dalam bentuk akses modal, pelatihan, maupun pembinaan yang berkelanjutan. Kondisi ini mengakibatkan banyaknya usaha kecil yang sulit berkembang, bahkan tidak mampu bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat.
Adapun Muzayyin Arif menilai, potensi besar di Sinjai, baik dari segi sumber daya alam maupun sumber daya manusia, perlu dikelola dengan strategi yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan. Ia mengusulkan pendekatan yang lebih holistik dalam mengembangkan sektor pertanian dan kelautan, yang tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada pengolahan hasil yang dapat meningkatkan nilai tambah.
Selain itu, pemberdayaan UMKM menjadi prioritas, dengan memberikan mereka akses yang lebih mudah terhadap sumber daya yang diperlukan untuk berkembang.
Dalam konteks ini, langkah Muzayyin Arif untuk maju dalam Pilkada adalah bentuk nyata dari upaya menghadirkan pemerintahan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Ia berkomitmen untuk membuka lapangan kerja yang lebih luas, mengurangi angka pengangguran, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata di seluruh Kabupaten Sinjai. Pendekatan ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan yang ada dan membawa perubahan positif bagi seluruh masyarakat Sinjai.
Pandangan akademisi yang juga aktifis di 34 organisasi baik pusat maupun wilayah, Munawir Kamaluddin melihat bahwa terdapat sepuluh kata kunci yang menjadi landasan strategis sehingga Muzayyin Arif dalam upayanya memimpin Kabupaten Sinjai menjadi sangat potensial.
Setiap kata kunci ini tidak hanya menjadi prinsip dasar, tetapi juga representasi dari langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk mencapai perubahan yang signifikan dan mendasar di daerah tersebut. Berikut ini adalah uraian mendalam dari masing-masing kata kunci tersebut:
1. Kemauan Kuat untuk Melakukan Perubahan.
2. Intensifikasi yakni strategi untuk meningkatkan hasil atau produktivitas dengan memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada.
3. Ekstensifikasi, ekstensifikasi juga menjadi bagian dari strategi pembangunan.
4. Kolaborasi Semua Komponen Masyarakat dan Elemen Pemerintah.
5. Inovasi dan Kreativitas Pemimpin Daerah.
6. Ketajaman Pemimpin Daerah dalam Melihat Peluang.
7. Keselarasan antara Teori dan Praktek.
8. Ketulusan dan Komitmen yang Kuat untuk Pengabdian dan Pelayanan.
9. Optimisme dalam Melakukan Perubahan.
10. Keyakinan Spiritual: Keterlibatan Transendental dan Kekuatan Langit.
Dengan memegang teguh kesepuluh kata kunci ini, kata Munawir, Muzayyin Arif diharapkan dapat membawa Kabupaten Sinjai menuju masa depan yang lebih cerah, di mana kesejahteraan masyarakat meningkat dan potensi daerah dimaksimalkan untuk kebaikan bersama.(*)