MAKASSAR – Kota Makassar menghadapi krisis lahan pemakaman yang semakin serius. Beberapa tempat pemakaman umum (TPU) yang ada diketahui telah kelebihan kapasitas.
Pemerintah Kota Makassar memerlukan tambahan setidaknya 10 hektar lahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan fasilitas sosial itu.
“Paling tidak, kita butuh lebih dari 10 hektar lahan TPU di Kota Makassar,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar Ferdy Mochtar.
Ferdy mengungkapkan bahwa kekurangan lahan pemakaman menjadi masalah serius bagi Pemkot Makassar, terutama karena harga tanah di perkotaan terus meningkat setiap tahun.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemkot Makassar sedang menjajaki kerja sama dengan daerah-daerah di sekitar Makassar, seperti Maros dan Gowa, untuk penyediaan lahan pemakaman.
“Kita akan mencari daerah tetangga yang mudah diakses dan bagus, agar masyarakat bisa dengan mudah ke sana,” katanya.
TPU terbesar di Kota Makassar berada di Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, dengan kapasitas 1.600 lubang kubur, namun hanya tersisa sekitar 700 lubang yang tersedia.
“Masih ada ruang yang bisa kita manfaatkan dalam situasi darurat,” tambah Ferdy.
“Di Beroangin masih ada potensi sekitar 500 lubang, dan di Panaikang juga masih tersedia beberapa ruang. Tahun ini, kita masih bisa melayani kebutuhan pemakaman di Kota Makassar,” lanjutnya.
DLH akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanahan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, serta instansi terkait lainnya, karena pada tahun 2025 lahan TPU akan menjadi prioritas.