Pembangunan Irigasi di Bulukumba Gunakan Beton Pra Cetak

Kareba, Bulukumba,- Pemerintah Kabupaten Bulukumba telah mengambil langkah maju dalam sektor pertanian dengan melaksanakan pembangunan proyek irigasi menggunakan beton pra cetak.



Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan proyek tersebut, kebijakan Pemda Bulukumba menunjukkan komitmen dalam mengadopsi teknologi modern.

Tahun 2023 ini proyek irigasi akan menghabiskan anggaran sebesar Rp.29,9 yang semuanya didesain pra cetak dan menjadi perhatian utama bagi masyarakat di sektor pertanian.

Kabid Pelaksana Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Irigasi Dinas PUTR, Al Ansar Muhayyang, menjelaskan pelaksanaan proyek ini mengalami peralihan teknologi dari metode konvensional ke metode teknologi pabrikasi beton pra cetak.

Ia menjelaskan, beton pra cetak yang diadopsi menggunakan Model L, sebuah prototipe dengan berat sekitar 53 kg per buah.

Salah satu keunggulan utama dari Model L, adalah umur konstruksinya yang lebih tahan lama. Selain itu, desainnya yang mudah dimobilisasi memungkinkan pemasangan di berbagai kondisi medan atau lokasi.

“Kelebihan lainnya adalah kemudahan pemasangan tanpa memerlukan peralatan berat,” ungkapnya.

Al Ansar Muhayyang menegaskan, model ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memudahkan dalam operasi dan pemeliharaan.

Ia menyatakan, produk Model L telah diproduksi massal oleh berbagai pabrikasi beton, baik lokal maupun regional, dengan bahan dan material yang berasal dari dalam negeri.

Dengan langkah progresif ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba berharap, proyek pembangunan irigasi ini tidak hanya akan memberikan manfaat segera bagi petani, tetapi juga menjadi contoh dalam mengadopsi teknologi inovatif demi kemajuan sektor pertanian.

Menurutnya, terdapat dua kategori pelaksanaan Kegiatan Peningkatan dan Rehabilitasi Irigasi tahun 2023, yaitu kegiatan Peningkatan Jaringan Irigasi Permukaan dengan 8 sub kegiatan yang tersebar di 5 kecamatan, dan sudah terkontrak seluruhnya sejak bulan April tahun 2023.

Kemudian yang kedua, kegiatan Rehabilitasi jaringan irigasi permukaan dengan 6 paket sub kegiatan yang tersebar di 3 kecamatan dan semuanya sudah berkontrak sejak bulan Mei dan Juni tahun 2023.

Diketahui sebelumnya, pembangunan saluran irigasi selama ini masih menggunakan model konvensional dengan pemasangan batu dan plasteran dinding saluran. Pihak kontraktor harus memobilisasi bahan bangunan seperti pasir, batu dan semen ke lokasi proyek.(*)

Editor Suaedy