MAKASSAR, – Wali kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menyiapkan sejumlah skema agar pelaksanaan program hari ojek online (ojol) atau ojol day bisa berjalan efektif. Di antaranya menyiapkan subsidi untuk pegawai pemkot pengguna ojol dan menaikkan tarif parkir kendaraan.
“Jadi memang evaluasi pertama (ojol day) orang-orang misalnya seperti laskar pelangi (tenaga kontrak) kodong yang kurang pendapatannya. Ini memang sedikit agak berat (biayanya),” ungkap Danny , Selasa (20/9/2022) malam.
Saat ini kata Danny, pihaknya mengkaji skema subsidi BBM dan kategori penerimanya apakah memungkinkan diberikan untuk pegawai pemkot pengguna ojol. Jika memungkinkan sesuai aturan yang ada, Danny menyebut ada kemungkinan subsidi diterapkan pekan depan.
“Bukan BLT, kayak subsidi BBM. Nanti penjelasan detailnya setelah ada kajian tetapi mengarah ke sana. (Subsidi) untuk para pengguna ojol yang penghasilannya di bawah Rp 3 juta,” tuturnya.
Selain itu, Danny juga mengkaji untuk menaikkan tarif parkir kendaraan agar program ojol day efektif. Namun besaran kenaikan belum disampaikan Danny.
“Nanti hari Selasa saya akan naikkan harga parkir, saya kasih naik berlipat-lipat,” ungkap Danny, Kamis (22/9/2022).
Danny meyakini kenaikan tarif ini diharapnya akan membuat para pegawai akhirnya tak lagi menggunakan kendaraan pribadi saat beraktivitas. Sehingga diharapkan program ojol day efektif berjalan. Namun Danny belum menyebut berapa rencana kenaikan tarifnya.
“Kalau dia ndak mau (pakai ojol), parkir aja. Kalau dia parkir, ya masuk lagi ke kita (pemasukannya). Tidak ada masalah kalau tidak mau,” jelasnya.
Menurut Danny, program ojol day yang telah dilaksanakan pekan ini terus dievaluasi. Apalagi ada 22.800 pegawai pemkot yang bersamaan menggunakan ojol sementara ketersediaan unit ojol terbatas.
“Kalau ndak salah ojol mungkin itu cuma 5.000 (unit) kali. Tidak cukup memang,” terangnya.
Pelaksanaan ojol day di pekan pertama disebut Danny memang belum ada sanksi. Salah satunya karena keterbatasan unit ojol. Selain itu, juga ada pegawai yang kesulitan karena biaya membengkak sehingga pihaknya menyiapkan subsidi bagi yang tidak mampu.
“Karena ini program pemerintah, jadi mereka mesti tegak lurus apalagi nanti kita siapkan subsidi bagi yang tidak mampu,” tukasnya.(Dani)