MAKASSAR – DPRD Makassar ingin mengakhiri polemik jalur rel kereta api, antara pihak Pemerintah Kota Makassar dengan Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel.
Wakil Ketua DPRD Makassar, Adi Rasyid Ali alias ARA mengatakan, DPRD Makassar akan memediasi pertemuan kedua pihak tersebut.
Seperti diketahui, ada perbedaan cara pandang dalam pembangunan rel kereta api, khususnya untuk wilayah Makassar. Pemkot Makassar menginginkan rel layang (elevated) dan BPKA Sulsel mau kalau jalur rel darat (at grade).
Makanya, DPRD Makassar akan menjadwalkan menggelar RDP. Selain kedua pihak, kata ARA, juga akan diundang pihak Pemprov Sulsel.
“Inikan saling sahut menyahut antara Pemerintah Kota dan Balai, ada Pemprov juga. Kalau saya ini harus dipanggil RDP, harus dihadirkan pihak Balai, Pemkot, Pemprov, supaya kita tahu apa yang sebenarnya,” ujar ARA dalam salah Podcast Buka Tutup, Jumat (12/8/2022).
Sejauh ini, menurut ARA, kedua pihak masih teguh dengan pendirian atas pandangan mereka masing-masing. Makanya, lanjut ARA, perlu ada titik temu. Sebab, kedua pihak bisa salah dan bisa juga benar.
“Iya, (mari) duduk bersama. Tidak usah ribut-ribut. Kita duduk bersama, diskusinya dalam ruangan, dan kita akan panggil tenaga ahli tata ruang. Kita akan panggil pakar transportasi yang memang independen untuk menilai,” terangnya.
Ia pun meminta, kepada pihak-pihak yang diundang nantinya, harus bersedia untuk datang RDP. Sebab, RDP itu akan jadi ajang konsolidasi mencari titik temu agar proyek rel kereta api tersebut bisa berlanjut.
“Kita akan uji itu ketika RDP. Kita akan uji kebenaran konsep yang ditawarkan Pak Danny yang elevated. Itu nanti kita akan uji di rapat dengar pendapat dengan balai dan Pemprov. Kita mau semua hadir. Kita mau lihat apa masalahnya,” pungkasnya.(**)