KAREBA.co.- Andi Isma Pebrianti Makkasau, SKG satu dari sekian wisudawati FKG UMI Makassar yang juga putri dari Ir.H Andi Makkasau,MM, mengaku sangat bahagia bisa dipasangi tali toga oleh ayahandanya didampingi sang ibunda tercinta dan disaksikan oleh adik adiknya dan keluarga besarnya.
” Meskipun wisuda kali ini berbeda dari sebelumnya, namun tidak mengurangi rasa bahagia kami, karena bisa disaksikan oleh keluargaku. Terima kasih ayah, karena engkaulah saya bisa seperti ini,” tutur Andi Isma usai mengikuti prosesi wisuda melalui aplikasi berbasis video teleconference zoom, Sabtu 04 Juli 2020 kemarin.
Sementara itu, Ir.H.Andi Makkasau Karaeng Lompo didampingi isterinya, Karaeng Nini dan putra putrinya, usai menyaksikan prosesi wisuda yang terbilang sakral itu, tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia bercampur haru, atas berhasilnya putrinya menyelesaikan study tepat waktu dan berhak meraih gelar Dokter Gigi.
” Satu kebahagiaan yang tidak bisa saya ungkapkan dengan kalimat, kecuali bersyukur kepada Allah SWT, dan saya berharap keberhasilan yang diraih putri kami, merupakan langkah awal untuk menuju kesuksesan,” kata Karaeng Lompo sapaan akrab Andi Makkasau.
Sekedar diketahui, kemarin Civitas Akademika Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muslim Indonesia (UMI) mengukuhkan Sarjana Dokter Gigi dan Profesi Dokter via aplikasi berbasis video teleconference zoom, mengingat saat ini masih pandemi Covid 19.
Pengukuhan tersebut ditandai dengan Yudisium dan Sumpah Periode 1 tahun 2020 Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Pendidikan Dokter Gigi UMI, disaksikan Ketua PEGDIL PGDI Sulselbar Dr. drg. Asdar Gani, M.Kes dan Rektor UMI diwakili Wakil Rektor I UMI Dr. Ir. H. Hanafi Ashad, S.T, M.T.
Penyumpahan kali ini dipimpin Dekan FKG, Prof. Dr. H.M. Dharma Utama, Sp.Pros (K) dengan prosesi pemindahan tali toga dilakukan secara serentak oleh para orang tua wali alumni di tempat masing masing. Perasaan haru pun mewarnai prosesi sakral bagi sarjana dokter gigi dan profesi Pendidikan Dokter Gigi UMI ini.
Ketua PEGDIL PGDI Sulselbar Dr. drg. Asdar Gani, M.Kes menyebutka, di Indonesia jumlah dokter gigi masih sangat terbatas. Perbandingan masyarakat dengan pelayanan kesehatan dari dokter gigi masih terpaut jauh.-(*)
Editor Suaedy