ARUSPOLITIK.COM- Bakal calon Walikota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi) dinilai berat mendapatkan dukungan partai politik pada, Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Makassar tahun 2020.
Appi yang kalah dari kolom kosong pada Pilwalkot 2018 lal, kini menuai kusulitan mendpat dukungan partai Politik untuk bertarung lagi pada Pilwalkot Makassar tahun 2020. Termasuk Partai Golkar tak mau memgusung, Appi lagi, dengan alasan pernah kalah dari kolom kosong, dan memiliki survei yang dianggap rendah partai Golkar.
“Appi termasuk salah satu kandidat yang cukup lambat dalam mendapatkan rekomendasi atau surat tugas dari partai. Dan partai dalam mengusung calon Walikota melihat beberapa variabel, termasuk survei,” kata Direktur Profetik Institute, M.Asratillah, Kamis (5/3/2020).
Bahkan, Asratillah menilai pemilih lebih cenderung menjatuhkan pilihannya terhadap bakal calon Walikota yang mendapat dukungan partai politik.
“Karena sedikit banyaknya, publik cenderung menjatuhkan pilihannya ke kandidat-kandidat yang sudah jelas kendaraan politiknya,” jela Asratillah.
Kekalahan, Appi dari kolom kosong pada Pilwalkot Makassar 2018 lalu membuat kalangan masyarakat menilai jika visi dan misinya tidak meyakinkan masyarakat untuk memilihnya.
Direktur Nurani Strategic, Nurmal Idrus menyebutkan kekuatan, Appi untuk mendapatkan dukungan partai politik bergantung pada nama besar, mertuanya yakni, Aksa Mahmud dan paman istrinya, Jusuf Kalla.
“Menurut saya, Appi tidak kesulitan mendapatkan dukungan partai politik. Karena pengaruh, Jusuf Kalla dan Aksa Mahmud yang ada dibelakangnya masih besar,” pungkasnya. (*)
The post Kalah dari Kolom Kosong di Pilwalkot Makassar 2018, Appi Sulit Diusung Parpol di Pilwalkot 2020? appeared first on aruspolitik.