LUWU UTARA, BERITA-SULSEL.COM- Siapa yang tidak mengenal Raden Ajeng Kartini, atau akrab disebut ibu kita Kartini, sosok perempuan Indonesia yang berjasa dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi kaumnya. Di kekinian, sosok perempuan seperti Kartini juga banyak dijumpai, dan terkadang biasa disebut Kartini Masa Kini. Salah satu sosok perempuan itu adalah Indah Putri Indriani.
Bupati Luwu Utara ini selalu mendorong kaum perempuan untuk tidak lelah mengambil peran dalam setiap gerak roda pembangunan di Kabupaten Luwu Utara. Dalam berbagai kesempatan, ia selalu berbicara tentang peran perempuan yang harus terlibat masif dalam setiap lini kehidupan tanpa harus melupakan perannya di ranah privat sebagai seorang perempuan.
“Dukungan kita terhadap kaum perempuan saya kira cukup banyak. Hampir semua sektor kita sudah memerhatikan. Apalagi kita sudah memiliki regulasi terkait partisipasi perempuan dalam pembangunan, termasuk kebijakan dalam perencanaan dan penganggaran responsif gender,” kata Bupati Indah Putri Indriani, saat ditemui di Rumah Jabatannya, Selasa (10/3/2020).
Semua ini, kata dia, menunjukkan bahwa cukup banyak keberpihakan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara terhadap kaum perempuan. Di sektor apa saja dukungan itu, dan apa bentuk konkritnya? Bupati beralias IDP ini menyebutkan, sektor pelayanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan, kaum perempuan juga banyak dilibatkan dalam program-program strategis.
“Di sektor perdagangan, perindustrian dan UKM, kita juga punya program satu kelompok wirausaha perempuan di setiap desa, dan kemarin sudah kita latih. Menariknya, dari 100 orang yang ikut, mayoritas perempuan. Ini artinya, keberpihakan kita sudah sangat besar. Tinggal memang kita mendorong dan terus mengedukasi perempuan untuk ambil bagian,” jelasnya.
Masih kata IDP, sektor pertanian dan ketahanan pangan juga setali tiga uang. Kaum perempuan juga banyak terlibat aktif melalui kelompok wanita tani (KWT) dalam upaya peningkatan pembangunan sektor pertanian. “Perempuan-perempuan kita sebenarnya cukup terbuka, modern, mau ambil kesempatan, bahkan tidak jarang menciptakan kesempatan,” imbuhnya.
Saat diberi pertanyaan terkait Hari Perempuan Internasional, ia menjelaskan bahwa Hari Perempuan Internasional adalah momentum strategis dalam menyuarakan kesetaraan. “Hari Perempuan Internasional adalah momentum strategis menyuarakan kesetaraan dan kesamaan kesempatan, dengan tetap menjaga peran perempuan di ranah privat,” tutupnya. (LH)