Polisi Amankan Dua Pelaku Penganiayaan Siswa SMKN 2 Gowa

Polisi Amankan Dua Pelaku Penganiayaan Siswa SMKN 2 Gowa

GOWA, BERITA-SULSEL.COM – Polres Gowa berhasil mengamankan dua otak pelaku penganiayaan siswa SMKN 2 Gowa bernama Abu Bakar Ramadhan. Ironisnya lagi, penganiayaan itu dilakukan dalam ruang kelas pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung.

Tak hanya dianiaya, korban juga diseret dari dalam kelas lalu diamasukkan kedalam bagasi mobil dan kemudja membawa korban.

Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan mengaku pihaknya sudah mengamankan dua otak pelaku penyerangan, mereka adalah SR (16) yang merupakan salah satu siswa SMA di Gowa, dan AA (17) warga Jl Dr Wahidin Sudoro Husodo, Sungguminasa.

” Dua terduga pelaku lainya masih kita cari, salah satunya itu mahasiswa, dan satunya lagi itu anak yang putus sekolah juga,” jelas Tambunan di Mapolres Gowa, Senin (24/2).

Tambunan menambahkan, dari pengakuan para pelaku, mereka ingin melakukan balas dendam terhadap rekan mereka yang sebelumnya mengalami penganiayaan.

” Tapi pelaku ini salah sasaran, korban bukanlah orang yang mereka cari. Makanya pelaku menurunkan korban dirumah sakit lalu pergi,” unkapnya.

Tambunan menyampaikan, para pelaku masuk melalui pintu belakang sekolah, lalu menuju kelas korban, dan langsung masuk melakukan penganiayaan. Tidak hanya sampi disitu, pelaku juga menyeret korban dari dalam kelas, lalu membawa korban dengan menggunakan mobil.

” Nah saat korban dibawa, dijalan para pelaku sadar kalau mereka salah sasaran. Makanya korban ditinggalkan di rumah sakit,” tutup Tambunan.

Terisah, Wakil ketua DPRD Sulsel Darmawangsa Muin turut menyesalkan peristiwa penyerbuan kedalam sekolah tersebut. ” Dinas pendidikan Sulsel harus turun langsung, dan melakukan koordinasi dengan pihak sekolah. Tentu harus ada evaluasi atas kejadian ini,” kata Wawan, sapaan akrab Darmawangsa Muin.

Politisi Gerindra Sulsel itu menambahkan, semua pihak saat ini sudah harus muli memikirkan regulasi yang diterapkan di sekolah, terutama soal keamanan.

” Misalnya keberadaan satpam sekolah, kan ada sekolah satpamnya hanya satu, nah apakah itu cukup. Itu semua perlu kuta pikirkan ” pungkanya.

Selain itu, sudah harus ada sistem agar bagaimana semua pihak baik sekolah, pemerintah dn kepolisian, bisa langsung tanggap jika terjadi sesuatu di lingkungan sekolah. (an).

Sumber: http://berita-sulsel.com/2020/02/24/polisi-amankan-dua-pelaku-penganiayaan-siswa-smkn-2-gowa/