KAREBA – Murid-murid Sekolah Dasar (SD) Kompleks Borong, dengan penuh semangat menunggu kedatangan Tim Penilai Lomba Peningkatan Peranan Keluarga Menuju Ketahanan dan Kesejahteraan (P2K3) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat, 6 Desember 2019.
Mereka sejak pagi membentuk formasi penjemputan dengan menampilkan senam cuci tangan. Anak-anak itu merupakan bagian dari Dokter Kecil (Dokcil) SD Negeri Borong dan SD Inpres Borong, yang memang berada satu kompleks di Jalan Borong Raya, Kecamatan Manggala, Makassar.
Namun tamu yang ditunggu baru tiba menjelang pukul 11.00 wita. Tim penilai yang datang di kedua SD tersebut berasal dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulsel dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, yang merupakan bagian dari Tim Penilai Lomba P2K3 Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.
Tim sebelumnya melakukan verifikasi lapangan di RT 1/RW 2 Kelurahan Borong, tak jauh dari area sekolah. Lokasi RT 1/RW 2 merupakan salah satu sentra kegiatan penilaian karena merupakan binaan Program P2K3.
Disini, murid-murid SDN Borong menampilkan drum band, sebagai bagian dari prosesi kegiatan. Hadir di tempat ini Pj Walikota Makassar, M Iqbal Suhaeb, dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, di antaranya Kepala DP3A Kota Makassar, Andi Tenri A Palallo.
Selama di SD Kompleks Borong, tim mendapat penjelasan dari Kepala SD Negeri Borong, Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd dan Kepala SD Inpres Borong, Muslih, S.Pd, M.Pd, seputar pelaksanaan Sekolah Ramah Anak (SRA). Tim secara langsung melihat ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Kantin Sehat, Perpustakaan, dan beberapa aspek yang menjadi indikator penilaian lomba. Tim mengingatkan penting jajanan sehat dengan tidak menjajakan makanan yang mengandung mononatrium glutamat (MSG) dan jajanan yang memproduksi sampah plastik.
Komitmen SD Kompleks Borong untuk menampilkan yang terbaik, tampak dari pelibatan orangtua, murid-murid, komite sekolah, tenaga kependidikan dan guru-guru yang saling dukung dan bekerjasama. Kepala SD Negeri Borong, Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd, mengapresiasi partisipasi yang diberikan, terutama oleh para orangtua. Karena itu, perempuan yang akrab disapa Bu Indri ini optimis bahwa sekolahnya akan mewujud sebagai Sekolah Ramah Anak sebagaimana yang dicita-citakan. Apalagi, pada 3 Desember lalu, sekolah ini mendapat penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Sulsel.(Nur/Jeg)