Pemilihan Walikota Makassar,Paket None-Nunung Tunggu Instruksi Partai

Pemilihan Walikota Makassar,Paket None-Nunung Tunggu Instruksi Partai



MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Politisi Partai Gerindra, Nunung Dasniar merespon dengan dorongan pencalonan dirinya untuk bertarung di Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Makassar tahun 2020, Kamis, (25/6/2020).

Anggota DPRD Makassar itu menegaskan, dirinya tidak keberatan jika memang mendapat mandat dari partainya. Apalagi, santer Nunung digadang-gadang bakal berpaket dengan Irman Yasin Limpo (None).

Menurut Nunung, harus ada pertimbangan matang sebelum memutuskan maju atau tidak di Pilwalkot Makasssar. Termasuk menjalin komunikasi lintas partai.

Skenario paket tersebut dinilai cukup paripurna untuk maju bertarung di pesta demokrasi lima tahunan di Kota Makassar mendatang. Sebab, None sudah mendapat modal tiket rekomendasi dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Artinya, paket tersebut sudah memenuhi syarat untuk bisa mendaftar ke KPU nantinya dengan modal 10 kursi, PAN 5 kursi dan Gerindra mengontrol 5 kursi di Parlemen Makassar.

Apalagi, sudah ada penegasan dari Sekretaris DPD Gerindra Sulsel, Darmawangsah Muin. Ia menginginkan kader partai yang jadi kandidat di Pilwalkot Makassar 2020.

Hal itu karena banyaknya figur yang mencuat, namun tidak menutup kemungkinan ada kader Gerindra yang potensial untuk diajukan sebagai calon kepala daerah, baik sebagai 01 atau 02.

“Politik Makassar masih sangat cair. Tapi kalau ada kader kita yang mau maju dan mendapat pasangan, maka akan kami usahakan mensupport,” kata Darmawangsyah Muin, Rabu kemarin.

Terpisah, Wakil ketua desk Pilkada DPC Gerindra Makassar, Aiman Adnan menuturkan, sampai saat ini pihaknya masih melihat respon publik terkait skenario tersebut.

“Kita lihat responnya luar biasa, kita tertarik untuk diolah. Insya Allah, dalam waktu dekat, ibu Nunung akan segera sowan ke Ketua DPC dan DPD Gerindra untuk membicarakan hal itu,” ujar Aiman.

Meski demikian, dari sejumlah respon dan dukungan publik terhadap pasangan None-Nunung, Aiman tetap Sami’na wa atho’na dan patuh atas instruksi partai.

“Kalau partai menyuruh untuk segera maju kita segera bergerak. Kalau disuruh stop, kita stop. Karena Ini seperti request masyarakat ada keinginan melihat paket ini. Tetapi kita ikut perintah partai,” tutupnya (*).