Makassar,- Anggota DPRD Kota Makassar, Odhika Cakra Satriawan, meminta perhatian serius pemerintah terhadap kondisi wilayah pinggiran kota, khususnya Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, yang dinilai masih tertinggal dalam akses sarana dasar pendidikan dan jaminan kesehatan.
Dalam kunjungannya ke SD Inpres Pagandongan 2 pada Sabtu (21/6/2025) lalu, Odhika mengungkapkan keprihatinan terhadap minimnya fasilitas yang dimiliki sekolah tersebut. Ia menyebut banyak sarana penunjang belajar yang tidak memadai dan perlu segera diperbaiki, termasuk kondisi mushala sekolah yang menurutnya sudah tidak layak digunakan.
“Saya sudah berdialog langsung dengan kepala sekolah dan melihat kondisi di lapangan. Mulai dari ruang belajar, ruang guru, hingga tempat ibadah sekolah semuanya butuh perhatian. Ini menjadi catatan khusus yang akan saya bawa ke Komisi D DPRD,” ujar legislator dari Fraksi NasDem itu, Minggu (22/6/2025)).
Odhika menilai bahwa ketimpangan fasilitas pendidikan antara wilayah pusat kota dan pinggiran harus segera ditangani agar tidak menimbulkan kesenjangan jangka panjang. Ia menekankan bahwa semua anak di Kota Makassar berhak mendapatkan akses pendidikan yang layak tanpa terkecuali.
“Kalau kita bicara masa depan kota, maka investasi terbesar adalah pada pendidikan dasar. Jangan sampai anak-anak di Bulurokeng merasa tertinggal hanya karena mereka tinggal jauh dari pusat pemerintahan,” tegasnya.
Selain sektor pendidikan, Odhika juga menyampaikan sejumlah keluhan dari warga terkait layanan kesehatan, terutama program Kartu Indonesia Sehat (KIS). Banyak warga yang mengaku belum terdaftar sebagai penerima manfaat, atau kartu yang dimiliki tidak lagi aktif.
“Di banyak titik yang saya kunjungi, keluhan tentang KIS hampir selalu muncul. Ada yang kartunya tidak aktif, ada yang belum mendapatkan sama sekali, padahal mereka sangat membutuhkan. Ini harus menjadi perhatian Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial untuk segera berbenah,” jelasnya.
Dalam rangka menyerap aspirasi secara langsung, Odhika menyambangi tiga lokasi berbeda di Kecamatan Biringkanaya. Selain SD Inpres Pagandongan 2 di Kelurahan Bulurokeng, ia juga bertemu warga di Jalan Lanraki Lorong 3B, Kelurahan Berua, dan Jalan Yayasan Perumahan Pegawai Kantor Gubernur, Kelurahan Paccerakkang.
Dari pertemuan tersebut, ia mencatat sejumlah kebutuhan mendesak lainnya, seperti akses bantuan sosial, program pemberdayaan ekonomi keluarga prasejahtera, serta perbaikan fasilitas umum lingkungan.
Menurut Odhika, peran legislatif bukan hanya menyusun dan mengesahkan regulasi, tetapi juga menjadi penghubung antara kebutuhan masyarakat dan kebijakan pemerintah. Karena itu, ia menegaskan akan terus mengawal semua aspirasi yang diterimanya agar masuk dalam perencanaan pembangunan daerah.
“Semua yang kami terima di lapangan akan disampaikan dalam forum-forum resmi DPRD, khususnya dalam pembahasan anggaran. Saya pastikan kebutuhan pendidikan dan kesehatan warga Biringkanaya akan menjadi prioritas,” ucapnya.
Ia juga mendorong kolaborasi antarlembaga dan percepatan respons dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis, agar berbagai persoalan yang dihadapi warga bisa segera diatasi secara terukur dan berkelanjutan.
“Kita ingin pembangunan tidak berhenti di pusat kota. Wilayah-wilayah seperti Bulurokeng ini harus mendapat alokasi dan perhatian yang proporsional. Karena hanya dengan begitu kita bisa bicara tentang keadilan pembangunan,” pungkas Odhika.(*)